MATEMATIKA
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear yang rumit, seperti
di sebut di atas, bisa ditulis dengan menggunakan hukum aljabar agar menjadi
bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf besar di persamaan merupakan
konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.
Bentuk
Umum
dimana konstanta A dan B bila
dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta dituliskan sebagai A ≥
0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta tidak boleh
sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan
sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti
yang tertera diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka titik
koordinat-xadalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0)
yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B≥ 0, dan y sebagai
titik potong, maka titik koordinat- y adalah ketika garis bersilangan
dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus -c/b.
Bentuk standar
di mana, a dan b jika
dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka negatif. Bentuk
standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua
bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Bentuk
titik potong gradien
Sumbu-y
dimana m merupakan gradien dari
garis persamaan, dan titik koordinat y adalah persilangan dari sumbu-y.
Ini dapat digambarkan dengan x = 0, yang memberikan nilai y = b.
Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-y, dimana telah diketahui
nilai dari x. Y dalam rumus tersebut merupakan koordinat y yang
anda taruh di grafik. Sedangkan X merupakan koordinat x yang anda
taruh di grafik.
Sumbu-x
dimana m merupakan gradien dari
garis persamaan, dan c adalah titik potong-x, dan titik koordinat
x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat digambarkan dengan y
= 0, yang memberikan nilai x = c. Bentuk y/m dalam persamaan
sendiri berarti bahwa membalikkan gradien dan mengalikannya dengan y.
Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, dimana nilai y
sudah diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar